Respon Agronomis Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.) terhadap Interaksi Dosis Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk NPK

Abstract

Fertilisation management is a crucial factor in successful crop cultivation. This study aims to evaluate the effect of varying doses of cow manure and NPK fertiliser on the growth and yield of pakcoy (Brassica rapa L.). The study used a randomised block design (RBD) with three replications. The first variable consisted of applying cow manure at rates of 0.5 kg, 0.625 kg, and 0.75 kg, while the second variable involved nitrogen fertiliser at rates of 0.125 g, 0.187 g, and 0.25 g. The research encompassed seed treatment, sowing, planting, maintenance, irrigation, and harvesting 39 days after planting (DAP). Parameters monitored included plant height (cm), leaf count, leaf area (cm2), stem girth (cm), and plant fresh weight (g). Findings revealed that the interaction between cow manure and NPK fertiliser significantly impacted the growth and yield of pakcoy (Brassica rapa L.). The tallest plants were observed under the K2N3 treatment at 14 and 28 DAP, and under K3N3 at 7 and 21 DAP. The greatest leaf count occurred with treatments K1N3 and K1N2 at 7, 14, 21, and 28 DAP. Maximum leaf area was achieved with the K1N1 treatment at 14 and 21 DAP, while the most favourable combinations for stem girth were seen with K3N2, averaging 28.1 cm at 39 DAP. The K2N2 treatment yielded the highest average fresh weight of 187.01 g at 39 DAP. In conclusion, combinations such as K2N2 and K3N3 displayed promising outcomes, suggesting their suitability for further exploration in conjunction with other planting media and fertilisers.

Manajemen pemupukan menjadi faktor penting dalam keberhasilan budidaya tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi dosis pupuk kandang sapi dengan pupuk NPK pada pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). rancangan Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama tiga tingkat dosis pupuk kandang sapi (0,5 kg; 0,625 kg; 0,75 kg) sedangkan Faktor kedua tiga tingkat dosis pupuk NPK (0,125 g; 0,187 g; 0,25 g). Proses penelitian meliputi penyemaian, penanaman, pemeliharaan, penyiraman, dan pemanenan pada umur 39 hari setelah tanam (HST). Parameter yang diamati mencakup tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, lingkar batang, dan berat segar tanaman. Hasil menunjukkan bahwa interaksi antara pupuk kandang sapi dan NPK memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi pakcoy. Pertumbuhan tinggi tanaman terbaik tercapai pada kombinasi K2N3 (umur 14 dan 28 HST) dan K3N3 (umur 7 dan 21 HST), sedangkan jumlah daun tertinggi diperoleh pada K1N3 dan K1N2 pada seluruh fase pengamatan. Luas daun optimal ditemukan pada perlakuan K1N1 (umur 14 dan 21 HST), K3N3 (umur 7 HST), serta K2N1 (umur 28 HST). Kombinasi K3N2 memberikan lingkar batang terbesar (28,1 cm) dan K2N2 menghasilkan berat segar tertinggi (187,01 g) pada umur 39 HST. Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi K2N2 dan K3N3 merupakan perlakuan paling efektif dan berpotensi digunakan dalam pengujian kombinasi media tanam dan pupuk lainnya di masa mendatang.